Analisis Kuat Bambu Petung Sebagai Tulangan Beton
Keywords:
bambu petung, kekuatan lekat, konstruksi berkelanjutanAbstract
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, bambu dipertimbangkan sebagai alternatif material tulangan beton yang potensial karena sifatnya yang terbarukan, pertumbuhan cepat, dan dampak lingkungan yang minimal. Penelitian ini, yang dilakukan melalui studi literatur, bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan lekat antara bambu dan beton, yang merupakan aspek krusial dalam efektivitas penggunaannya pada struktur beton bertulang. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas ikatan dapat ditingkatkan melalui pengendalian kadar air, peningkatan kerapatan dan berat jenis bambu, penggunaan beton self-compacting (SCC), serta perlakuan awal seperti pengeringan dan pelilitan kawat. Temuan ini memperkuat potensi bambu sebagai material tulangan alternatif yang mendukung prinsip konstruksi ramah lingkungan.
References
Artiningsih, N. K. A. (2012). Pemanfaatan bambu pada konstruksi bangunan berdampak positip bagi lingkungan. Metana, 8(01).
Eratodi, I., & Bagus, G. L. (2017). Struktur dan Rekayasa Bambu. Bali: Universitas Pendidikan Nasional.
Fajar, M. N., Parung, H., & Amiruddin, A. A. (2023). Perilaku Lekatan Tulangan Bambu Takikan Terhadap Beton Normal Dan Beton SCC. Konstruksia, 14(2), 1–8.
Fatriasari, W., & Hermiati, E. (2008). Analisis morfologi serat dan sifat fisis-kimia pada enam jenis bambu sebagai bahan baku pulp dan kertas. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil Hutan, 1(2), 67–72.
Frick, H. (2004). Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Seri Konstruksi Arsitektur 7. Yogyakarta: Kanesius.
Hidayati, D. Y. (2008). Pengaruh pengawetan dengan CCB4 konsentrasi 5% 10% 15% terhadap kekuatan tarik lentur, geser dan kadar air bambu legi. Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Sipil Dan Lingkungan UGM.
Irawati, I. S., & Saputra, A. (2012). Analisis statistik sifat mekanika bambu petung. Proceeding Simposium Sinar Bambu I. Yogyakarta.
Irnawan, D. (2022). Bambu Sebagai Material Konstruksi Yang Mudah Dibentuk Pada Konstruksi Bangunan Menara Penangkap Embun. Jurnal Teknosains Kodepena, 2(2), 27–31.
Janssen, J. J. A. (1981). Bamboo in building structures.
Liese, W. (1992). The structure of bamboo in relation to its properties and utilization. Zhu, S., Li, W., Zhang, X. Wang, Z. Ed., Bamboo and Its Use. Proceedings of the International Symposium on Industrial Use of Bamboo, Beijing, China, 7–11.
Manik, P., Samuel, S., & Prasetyo, D. A. (2017). Analisa kekuatan tarik dan kekuatan lentur balok laminasi kombinasi bambu petung dan bambu apus untuk komponen kapal kayu. Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Kelautan, 13(3), 142–151.
Manik, P., Yudo, H., & Siahaan, F. A. (2017). Pengaruh susunan dan ukuran bilah bambu petung (dendrocalamus asper) dan bambu apus (gigantochloa apus) terhadap kekuatan tarik, kekuatan tekan dan kekuatan lentur untuk komponen konstruksi kapal. Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Kelautan, 14(3), 94–101.
MARYANTO, M. (2016). KEKUATAN LEKATAN DAN PANJANG PENYALURAN TULANGAN BAMBU DENGAN PENGASARAN PERMUKAAN (BAMBU DENGAN LILITAN KAWAT DIAMETER 1, 6 mm). ITN MALANG.
Masdar, A. (2023). Pengaruh Pengawetan terhadap Kuat Geser Bambu Petung (Dendrocolamus asper). Bulletin of Civil Engineering, 3(2), 65–70.
Maulana, S. (2019). Peningkatan Kualitas Papan Untai Bambu Berarah melalui Modifikasi Kimia dan Fisik. IPB University.
Messah, Y., Wirahadikusumah, R., & Abduh, M. (2017). Konsep dan penerapan pengadaan berkelanjutan untuk proyek konstruksi–Studi literatur. Prosiding Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun.
Mustafa, S. (2010). Karakteristik Sifat Fisika dan Mekanika Bambu Petung pada Bambu Muda, Dewasa, dan Tua. Tugas Akhir.
Ndale, F. X. (2013). Sifat fisik dan mekanik bambu sebagai bahan konstruksi. AGRICA, 7(2), 22–31.
Nugroho, N., Bahtiar, E. T., & Lelono, A. B. (2022). Kekuatan bambu betung (Dendrocalamus asper Backer ex K. Heyne) menahan gaya normal tekanan dan tarikan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 40(1), 37–48.
Palombini, F. L., & Nogueira, F. M. (2023). Bamboo and Sustainable Construction. Springer.
Patmasari, Dyah, Ir. H. Morisco, P. . (2006). Sistem perencanaan struktur bangunan bambu. Tesis S2 Teknik Sipil (MTBB).
Patria, R., Bawono, S. E., & Pristyawati, T. (2023). Nilai Faktor Reduksi Pada Bangunan Bertingkat di Gunungkidul Yogyakarta. Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS), 5(1), 6–13.
Patria, R., Bawono, S. E., & Rahayu, A. P. (2024). Rizaldi Patria Efisiensi Anggaran Biaya Pada Pembangunan Masjid Haya Bohol, Rongkop, Gunungkidul. Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS), 6(2), 127–136.
PETUNG, B. S. O. F., & INTO, T. B. R. (n.d.). Kuat Lekat Tulangan Bambu Petung dan Bambu Tali dalam Beton Normal.
Plizzari, G. (n.d.). Materials and Structures. Springer Nature Link.
Prayitno. (2008). Pengujian Sifat Fisika Mekanika. Universitas Gadjah Mada.
Putra, I., Sinarta, I. N., & Bagiarta, I. K. Y. (2020). Analisa kekuatan struktur bambu pada pembangunan entry building green school ubud. J Ukarst, 4(1), 40–53.
Rachman, R., Artanto, B., Arruan, R., One, L., Firman, R., Aswad, N., Sunarno, Y., & Isdyanto, A. (2025). Teknologi Bahan Bangunan.
Rathoure, A. K. (2022). Life Cycle Assessment of Bamboo Products. In Encyclopedia of Green Materials (pp. 1–6). Springer.
Rini, D. S., Wulandari, F. T., & Aji, I. M. L. (2017). Studi Jenis Dan Sebaran Bambu Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru. Jurnal Sangkareang Mataram, 3(4), 37–41.
Sulaeman, B. (2018). Modulus elastisitas berbagai jenis material. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(2), 127–138.
Syahroni, M. (2017). sifat fisika bambu tali (Gigantochloa apus kurs) dan Bambu Tutul (Bambusa valgaria Schrad).[Skripsi]. Program Studi Kehutanan. UNRAM.
Terai, M. (2025). Structural Behaviour of Geopolymer Concrete Beams Reinforced with Bamboo Bars.
Trigunarsyah, B. (2020). Hambatan penerapan konstruksi berkelanjutan: perspektif pemerintah. Media Komunikasi Teknik Sipil, 27(1), 18–28.
Wicaksono, T. M., Awaludin, A., & Siswosukarto, S. (2017). Analisis Perkuatan Lentur Balok Kayu Sengon dengan Sistem Komposit Balok Sandwich (Lamina dan Plate). Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Inersia, 9(2), 129–140.
Wulandari, F. T. (2019). Karateristik dan sifat fisik bambu petung (Dendrocalamus asper. backer) di kawasan hutan kemasyarakatan (HKM) Desa Aik Bual, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Buletin Loupe, 15(01), 300800.
Wulandari, F. T., Aji, I. M. L., & Rini, D. S. (2018). Identifikasi Jenis Bambu Dikawasan HKM Desa Aik Bual. Jurnal Sangkareang Mataram, 4(4), 8–12.